TAHAPAN STRES
Gejala-gejala setres pada diri
seseorang sering kali tidak di sadari karena perjalanan awal tahap stres timbul
secara lambat, dan baru di rasakan bilamana tahap gejala sudah lanjut dan
menggangu fungsi kehidupannya sehari-hari baik di rumah, di tempat kerja
ataupun di pergaulan lingkungan sosialnya. Dr. Robert j. Van amberg (1979)
dalam penelitiannya membagi tahapan-tahapan stres sebagai berikut ;
Stres tahap I
Tahapan
stres ini merupakan tahapan setres yang paling ringan dan biasanya di setarai
dengan perasaan-perasaan sebagai berikut:
1. Semangat bekerja besar, berlebihan (over
acting)
2. Penglihatan tajam tidak sebagai mana
biasanya.
3. Merasa mampu menyesaikan pekerjaan lebih
dari biasanya, namun tanpa di sadari cadangan energi di habiskan (all out) di
sertai rasa gugup yang berlebihan pula.
4. Merasa senang dengan pekerjaannya itu
dan semakin bertambah semangat namun tanpa di sadari cadangan energi semakin
menipis.
Stres tahap II
Dalam tahap ini yang semula
menyenangkan mulai menghilang dan timbul keluhan-keluhan yang di sebabkan
cadangan energi tidak lagi cukup sepanjang hari karena tidak cukup waktu untuk
beristirahat. Keluhan-keluhan yang seringdi kemukakan oleh seseorang yang
berada pada stres tahap II adalah sebagai berikut :
1. Merasa letih sewaktu bangun pagi,yang
seharusnya merasa segar
2. Merasa mudah lelah sesudah makan siang
3. Lekas mersa capai menjelang di sore hari
4. Sering mengeluh lambung atau perut tidak
nyaman
5. Detak jantung lebih keras dari biasanya
6. Otot-otot punggung dan tengkuk terasa
tegang
7. Tidak bisa santai.
Stres tahap III
Bila seseorang itu tetap memaksakan
dalam pekerjaannya tanpa menghiraukan keluhan-keluhan sebagaimana yang di
uraikan pada stres tahap II maka yang bersangkutan akan menunjukan
keluhan-keluhan yang semakin nyata dan mengganggu yaitu :
a) Gangguann usus dan lambung semakin
nyata.
b) Ketegangan otot semakin merasa
c) Perasaan ketidak tenangan dan ketegangan
emosional semakin meningkat.
d) Gangguan pola tidur (insomnia)
e) Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa
oyong dan mau pingsan )
Pada tahapan ini seseorang susah
harus berkonsultasi ke dokter untuk memperoleh terapi atau bisa juga beban
stres hendaknya di kurangi dan tubuh hendaknya memperoleh istirahat guna
menambah suplai energi yang mengalami devisit.
Stres tahapa IV
Tidak jarang ketika seseorang
memeriksakan diri ke dokter sehubungan dengan keluhan-keluhan stres tahapan III
oleh dokter dinyatakan tidak sakit karena tidak di temukan kelainan-kelainan
pada organ tubuhnya. Bila ini terjadi dan yang bersangkutan terus memaksakan
diri untuk bekerja tanpa mengenal istirahat maka gejala tahap stres akan
muncul:
a) Untuk bertahan sepanjang hari saja sudah
terasa amat sulit
b) Aktivitas pekerjaannya yang semula menyenangkan
dan mudah di selesaikan menjadi membosankan dan jadi terasa lebih sore.
c) Yang semula tanggap terhadap situasi
menjadi kehilangan kemampuan untuk merespon secara memadai
d) Ketidak mampuan untuk melaksanakan
kegiatan rutin sehari-hari
e) Gangguan tidur di sertai mimpi yang
menegangkan
f) Sering menolak ajakan karena tidak
semangat dan kegairahan
g) Timbuh persaan ketakutan dan kecemasan
yang tidak dapat di jelaskan apa penyebabnya
Stres tahap V
Bila
keadaan berjanjut maka seseorang akan jatuh ke stres tahap V yang di tandai
sengan hal-hal berikut ;
a) Kelelahan fisik dan mental semakin mendalam
b) Ketidak mampuan menyelesaikan pekerjaan
sehari-hari yang ringan dan sederhana
c) Gangguan sistem pencernaan semakin berat
d) Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan
yang semakin meningkat mudah binggung dan panik.
Stres tahap VI
Tahapan ini merupakan tahapan
klimaks,seseorang mengalamami serangan panik dan perasaan takut mati. Tidak
jarang orang yang mengalami stres tahap VI ini berulang kali di bawa ke UGD
bahkan ke ICCU meskipun pada akhirnya di pulangkan karena tidak di temukan
kelainan-kelainan fisik organ tubuh. Gambaran stres tahap VI adalah :
1. Debaran jangtung terasa keras
2. Susah bernapas
3. Sekujur badan terasa gemetar dingin dan
keringat bercucuran
4. Ketidak adaanya tenaga untuk hal-hal
yang ringan
5. Pingsan atau koleps
Bila
di kaji maka keluha atau gejala-gejala sebagai mana di gambarkan di atas lebih
di dominasikan oleh keluhan-keluhan fisik yang di sebabkan oleh gangguan faal
organ tubuh sebagai akibat stresor psikososial yang melebihi kemampuan
seseorang untuk mengatasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar