Rabu, 16 November 2016

TAHAPAN STRES

TAHAPAN STRES

Gejala-gejala setres pada diri seseorang sering kali tidak di sadari karena perjalanan awal tahap stres timbul secara lambat, dan baru di rasakan bilamana tahap gejala sudah lanjut dan menggangu fungsi kehidupannya sehari-hari baik di rumah, di tempat kerja ataupun di pergaulan lingkungan sosialnya. Dr. Robert j. Van amberg (1979) dalam penelitiannya membagi tahapan-tahapan stres sebagai berikut ;
Stres tahap I
Tahapan stres ini merupakan tahapan setres yang paling ringan dan biasanya di setarai dengan perasaan-perasaan sebagai berikut:
1.      Semangat bekerja besar, berlebihan (over acting)
2.      Penglihatan tajam tidak sebagai mana biasanya.
3.      Merasa mampu menyesaikan pekerjaan lebih dari biasanya, namun tanpa di sadari cadangan energi di habiskan (all out) di sertai rasa gugup yang berlebihan pula.
4.      Merasa senang dengan pekerjaannya itu dan semakin bertambah semangat namun tanpa di sadari cadangan energi semakin menipis.
Stres tahap II
Dalam tahap ini yang semula menyenangkan mulai menghilang dan timbul keluhan-keluhan yang di sebabkan cadangan energi tidak lagi cukup sepanjang hari karena tidak cukup waktu untuk beristirahat. Keluhan-keluhan yang seringdi kemukakan oleh seseorang yang berada pada stres tahap II adalah sebagai berikut :
1.      Merasa letih sewaktu bangun pagi,yang seharusnya merasa segar
2.      Merasa mudah lelah sesudah makan siang
3.      Lekas mersa capai menjelang di sore hari
4.      Sering mengeluh lambung atau perut tidak nyaman
5.      Detak jantung lebih keras dari biasanya
6.      Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang
7.      Tidak bisa santai.
Stres tahap III
Bila seseorang itu tetap memaksakan dalam pekerjaannya tanpa menghiraukan keluhan-keluhan sebagaimana yang di uraikan pada stres tahap II maka yang bersangkutan akan menunjukan keluhan-keluhan yang semakin nyata dan mengganggu yaitu :

a)      Gangguann usus dan lambung semakin nyata.
b)      Ketegangan otot semakin merasa
c)      Perasaan ketidak tenangan dan ketegangan emosional semakin meningkat.
d)     Gangguan pola tidur (insomnia)
e)      Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa oyong dan mau pingsan )
Pada tahapan ini seseorang susah harus berkonsultasi ke dokter untuk memperoleh terapi atau bisa juga beban stres hendaknya di kurangi dan tubuh hendaknya memperoleh istirahat guna menambah suplai energi yang mengalami devisit.
Stres tahapa IV
Tidak jarang ketika seseorang memeriksakan diri ke dokter sehubungan dengan keluhan-keluhan stres tahapan III oleh dokter dinyatakan tidak sakit karena tidak di temukan kelainan-kelainan pada organ tubuhnya. Bila ini terjadi dan yang bersangkutan terus memaksakan diri untuk bekerja tanpa mengenal istirahat maka gejala tahap stres akan muncul:
a)      Untuk bertahan sepanjang hari saja sudah terasa amat sulit
b)      Aktivitas pekerjaannya yang semula menyenangkan dan mudah di selesaikan menjadi membosankan dan jadi terasa lebih sore.
c)      Yang semula tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan kemampuan untuk merespon secara memadai
d)     Ketidak mampuan untuk melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari
e)      Gangguan tidur di sertai mimpi yang menegangkan
f)       Sering menolak ajakan karena tidak semangat dan kegairahan
g)      Timbuh persaan ketakutan dan kecemasan yang tidak dapat di jelaskan apa penyebabnya
Stres tahap V
Bila keadaan berjanjut maka seseorang akan jatuh ke stres tahap V yang di tandai sengan hal-hal berikut ;
a)      Kelelahan fisik dan mental semakin mendalam
b)      Ketidak mampuan menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan sederhana
c)      Gangguan sistem pencernaan semakin berat
d)     Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang semakin meningkat mudah binggung dan panik.


Stres tahap VI
Tahapan ini merupakan tahapan klimaks,seseorang mengalamami serangan panik dan perasaan takut mati. Tidak jarang orang yang mengalami stres tahap VI ini berulang kali di bawa ke UGD bahkan ke ICCU meskipun pada akhirnya di pulangkan karena tidak di temukan kelainan-kelainan fisik organ tubuh. Gambaran stres tahap VI adalah :
1.      Debaran jangtung terasa keras
2.      Susah bernapas
3.      Sekujur badan terasa gemetar dingin dan keringat bercucuran
4.      Ketidak adaanya tenaga untuk hal-hal yang ringan
5.      Pingsan atau koleps

Bila di kaji maka keluha atau gejala-gejala sebagai mana di gambarkan di atas lebih di dominasikan oleh keluhan-keluhan fisik yang di sebabkan oleh gangguan faal organ tubuh sebagai akibat stresor psikososial yang melebihi kemampuan seseorang untuk mengatasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar